Kemendikbudristek Pacu Literasi Sains Lewat Program Semesta: Dana APBN Menanti!

1 month ago 50
ARTICLE AD BOX

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikbudristek) siap menggebrak dunia pendidikan dan sains dengan meluncurkan program ambisius bernama Sinergi Kreasi Masyarakat dan Akademisi untuk Sains dan Teknologi Nusantara (Semesta). Program ini dijadwalkan resmi mengudara pada Jumat, 1 Agustus 2025. Kabar baiknya, seluruh perguruan tinggi di Indonesia, tanpa memandang status negeri atau swasta, berkesempatan mengajukan proposal untuk mendapatkan kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Inisiatif ini bukan sekadar program, melainkan sebuah langkah strategis untuk menumbuhkan kecintaan dan pemahaman masyarakat terhadap sains. Bayangkan, sains yang selama ini terasa abstrak dan jauh dari keseharian, akan hadir lebih dekat, lebih relevan, dan lebih mudah dipahami.

Menurut Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains & Teknologi (Minat Saintek) Kemendikbudristek, Prof Dr Eng Yudi Darma M Si, Semesta diharapkan menjadi katalisator penting dalam meningkatkan literasi sains di tengah masyarakat, mengubahnya dari sekadar informasi menjadi pemahaman mendalam dan keterlibatan aktif.

"Pada tahap awal, dalam literasi sains, itu difokuskan untuk memperkuat kemampuan dasar masyarakat dalam memahami informasi dunia, melalui komunikasi satu arah, " ucapnya pada wartawan di Grha Kemendikbudristek, Jl Pintu Satu Senayan, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Lebih lanjut, program ini akan fokus pada bagaimana sains dapat dijelaskan dengan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dicerna. Peran perguruan tinggi sangat krusial di sini, berkolaborasi dengan dosen, peneliti, komunitas, hingga media untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membuat keputusan publik yang berbasis bukti.

Tahap selanjutnya adalah public engagement, di mana masyarakat tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi terlibat aktif dalam proses sains melalui dialog dan kolaborasi. Di sinilah konsep citizen of science lahir, memberdayakan warga untuk memanfaatkan sains dan teknologi, serta berproduksi bersama.

Prof. Yudi mencontohkan, masih banyak warga di sekitar Observatorium Bosscha yang belum sepenuhnya memahami fungsi dan manfaatnya. Begitu pula dengan fenomena astronomi seperti gerhana matahari atau penentuan hilal Ramadan.

Program ini diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut, menjembatani kesenjangan pemahaman antara sains dan masyarakat. Bayangkan betapa menyenangkannya jika konsep-konsep sains yang rumit bisa dijelaskan dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti!

"Semuanya based on proposal, melihat kualitas, dan animo, " ucapnya.

Lantas, program apa saja yang bisa diajukan oleh perguruan tinggi? Ada empat program utama yang ditawarkan, masing-masing dirancang untuk memperkuat diseminasi, kolaborasi, dan literasi saintek.

Pertama, program literasi saintek, berupa fasilitasi pengembangan pusat sains dan teknologi berbasis interaksi langsung antara perguruan tinggi dan masyarakat. Bentuknya bisa berupa demo menarik, lokakarya interaktif, proyek kolaboratif, atau bentuk edukasi saintek dasar yang melibatkan semua generasi.

Kedua, program diseminasi dan komunikasi saintek, yang bertujuan memperkuat peran humas perguruan tinggi sebagai komunikator sains. Tujuannya adalah menjadikan isu-isu saintek sebagai bagian dari percakapan sehari-hari. Bentuknya bisa berupa kampanye tematik lintas media, komunikasi publik yang efektif, serta kolaborasi yang erat dengan komunitas dan media.

Ketiga, program transformasi sosial dan komunitas, yang berfokus pada perluasan akses, pemahaman, dan pemanfaatan saintek, dengan masyarakat sebagai subjek utama. Bentuknya bisa berupa ko-kreasi tematik, pendampingan masyarakat yang berkelanjutan, dokumentasi yang komprehensif, dan rekomendasi kebijakan lokal yang berbasis sains.

Keempat, program promosi hasil karya/produk saintek dan teknologi, melalui pameran, showcase, dan kegiatan promosi lainnya yang berbasis potensi daerah dan melibatkan unsur pentahelix (akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media).

Bagi perguruan tinggi yang tertarik, pendaftaran atau pengajuan proposal dapat dilakukan melalui http://program-minatsaintek.kemdiktisaintek.go.id. Informasi lebih lanjut mengenai pendanaan Semesta dapat dipantau mulai 1 Agustus 2025 di https://kemdiktisaintek.go.id/.

Read Entire Article
Penelitian | | | |