ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Nama Rudolof Yanto Basna sangat populer di kalangan pencinta sepak bola Indonesia.
Yanto Basna menjadi salah satu pilar penting skuad Timnas Indonesia U-19 hingga senior pada tahun 2011 hingga 2019.
Ia banyak malang melintang di sepak bola Indonesia dengan memperkuat klub besar seperti Mitra Kukar, Persib Bandung, hingga Sriwijaya FC.
Yanto Basna juga pernah abroad dengan membela klub Thailand, seperti Khon Kaen, Sukhothai, hingga PT Prachuap.
Namun, karier kelahiran Sorong 12 Juni 1995 itu harus mengalami penurunan performa sejak mendapat cedera lutut pada tahun 2021.
Baca Juga:
National Conference of Football and Science 2025 Resmi Dibuka, Bisa Bantu Timnas Indonesia
Meski begitu, Yanto Basna sudah memiliki bekal yang sangat penting jika kariernya sebagai pesepak bola berakhir.
Yanto Basna sudah menyandang gelar Master Pendidikan Olahraga (M.Pd) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Sebelumnya, Yanto Basna juga lulus S1 sebagai Sarjana Olahraga di kampus yang sama.
Betapa Pentingnya Pendidikan
Yanto Basna sangat melek akan pentingnya pendidikan bagi seorang atlet, khususnya pesepak bola profesional.
Ia tak mau mengesampingkan pendidikan demi karier sepak bola. Yanto Basna menjalankan dua-duanya secara seimbang.
Yanto Basna melalukan itu karena pesan penting dari kedua orang tuanya.
Bahkan, Yanto Basna berkesempatan menjadi salah satu presenter National Conference of Football and Science (NCFS) 2025 yang digelar di Institut Tekhnologi Bandung (ITB), Bandung, dari Senin (25/8) hingga Selasa (26/8).
Yanto Basna memaparkan paper yang disusun bersama dua rekannya Esar Roni Beroperay dan Fred Keith Hutubessy, yakni "Dari Lapangan ke Ruang Kelas".
"Kalau poinnya lebih ke integrasi, atau kerjas ama bagaimana menjalankan tugas atlet, spesifiknya untuk menjalankan dua karier, yaitu pendidikan dengan sepak bola," ujar Yanto Basna.
"Karena kalau saya lihat ya, generasi sekarang, bukan hanya sekarang, sirkulasinya akan berputar terus untuk lebih mementingkan sepak bola. Dan tidak sedikit yang menjadi korban akan pendidikan," tambahnya.