ARTICLE AD BOX
Bolaskor.com - Mantan gelandang Timnas Indonesia, Ahmad Bustomi, memulai langkah besar dengan beralih menjadi pelatih setelah pensiun. Bustomi mengawali kariernya dengan menjadi pelatih tim Liga 4, Persema Malang.
Persema merupakan tim yang bersejarah bagi Bustomi. Ia menjadi bagian dari tim junior Persema sebelum kemudian bersinar bersama tim senior Laskar Ken Arok pada musim 2005 hingga 2008.
Kini, langkah yang sama kembali dilakukannya dengan mengawali karier pelatih bersama Persema setelah merampungkan kursus kepelatihan A Diploma atau setara A AFC.
Baca Juga:
Demi Bertahan di Liga 1, Persis Solo Diminta Sapu Bersih Laga Sisa Kandang dengan Kemenangan
Ia ditemani sosok yang juga mantan pemain Persema Malang, Jaya Teguh Angga sebagai asisten pelatih. Duet ini cukup sukses ketika membawa Persema memembus babak semifinal Liga 4 zona Jawa Timur dan lolos putaran nasional.
BolaSkor.com berkesempatan mewawancarai Bustomi seusai memimpin timnya bertanding di Stadion Kottabarat Solo, Senin (21/4) sore. Persema membuka babak 64 besar Liga 4 dengan menang telak atas Persikos Kota Sorong. Simak wawancaranya berikut ini:
Kesan setelah musim perdana menjadi pelatih apa nih mas?
Ya ini transisi setelah saya pensiun sebagai pemain dan sekarang menjadi pelatih. Masih di lapangan dengan peran yang berbeda saja. Biasanya ada di tengah lapangan sekarang ada di pinggir lapangan. Syukur Alhamdulillah saya masih bisa berkarier dan berkarya di sepak bola
Rasanya jadi pelatih seperti apa mas? Katanya lebih capek ya? Kalau pemain kan pulang latihan bisa istirahat jaga kondisi, sementara pelatih ketika selesai latihan masih harus analisis lagi?
Ya memang tugas pelatih seperti itu (pulang latihan masih bekerja), jadi pelatih memang tidak mudah. Semua orang bisa berkomentar seperti pundit atau komentator, tapi untuk menjadi pelatih memang tidak mudah.
Dilatih oleh banyak sosok pelatih, ada role model khusus atau tidak mas? atau menggabungkan itu menjadi satu?
Yang pasti sih sisi positif dan hal yang bagus saya terapkan di Persema Malang ini
Target Persema Malang di Liga 4 ini apa mas? Secara tim dan secara pribadi.
Target pribadi saya, saya ingin Persema ini menjadi juara. Kalau orang (bilang) ' wah muluk-muluk', tetapi saya pikir tidak. Kalau kita tidak menantang diri kita sendiri, buat apa capek-capek latihan.
Tetapi kalau target dari manajemen Persema ingin lolos Liga 3 (8 besar Liga 4), tetapi saya pribadi ingin jadi juara.
Apakah mas Bustomi juga mempersiapkan para pemain ini agar siap untuk jenjang karier yang lebih tinggi, seperti Liga 2 atau Liga 1? Kan tidak mungkin mereka ingin di Liga 4 terus?
Pasti saya mempersiapkan itu. Dari mulai pertama saya melatih Persema, saya sudah bilang ke para pemain, 'jadikan Persema ini batu loncatan untuk karier kalian. Jadi kalian harus berprestasi semaksimal mungkin di Persema, nanti akan ada banyak orang yang melihat kalian. Akan ada banyak kesempatan untuk kalian naik level'. Saya sampaikan seperti itu.
Background dari para pemain yang membela Persema ini dari mana mas? Apakah sebelumnya sudah bersatu dalam sebuah tim, karena dipertandingan pertama babak 64 besar Liga 4 terlihat sudah kompak.
Mereka belum pernah menjadi sebuah tim. Di Malang Raya kemarin malah kita yang seleksi paling akhir karena di Malang Raya sudah ada tim-tim yang bersiap lebih dahulu seperti Persikoba (Kota Batu), ada (Persekam) Metro, ada Malang United.
Kalau kemenangan pertama Persema di babak 64 besar ini seperti apa? Pertandingan pertama langsung menang besar atas Persikos Sorong 5-1?
Ini semua berkat kerja keras para pemain. Para pemain Persema punya motivasi yang bagus dan winning mentality yang bagus. Jadi secara keseluruhan saya mengapresiasi kerja keras seluruh pemain saya. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)