Sayyida Nafisa, Cumlaude dan Penuh Prestasi Atletik, Bukti Mahasiswa UNDIP Berkarakter

4 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

SEMARANG – Menjadi mahasiswa di Universitas Diponegoro (UNDIP) bagi Sayyida Nafisa bukan sekadar menjejaki ruang perkuliahan, melainkan sebuah perjalanan mendalam untuk membentuk karakter, mengasah keteguhan hati, dan menemukan esensi diri yang sesungguhnya. Lulusan Sastra Indonesia dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNDIP ini tak hanya mengukir prestasi akademis dengan predikat cumlaude dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3, 70 di gelaran Wisuda UNDIP ke-179. Baginya, nilai angka hanyalah representasi dari sebuah proses panjang yang sarat makna.

“Saya percaya setiap proses yang dijalani dengan sungguh-sungguh akan berbuah makna, bukan hanya di atas kertas, tetapi dalam kehidupan nyata, ” ujar Sayyida, Minggu (02/11/2025).

Kisah Sayyida dimulai saat ia diterima di UNDIP melalui Seleksi Bibit Unggul Berprestasi (SBUB) pada tahun 2020. Kiprahnya di cabang olahraga Kempo menjadi gerbang awal perjalanannya. Di kampus, ia bertransformasi menjadi sosok mahasiswa yang memadukan ketajaman analisis seorang akademisi sastra dengan semangat juang seorang atlet. Dalam kajian linguistik, ia tak hanya mempelajari kata dan kalimat, namun menelusuri jejak bahasa sebagai cerminan otentik budaya dan identitas bangsa Indonesia.

“Bahasa adalah cerminan budaya dan identitas. Mempelajarinya membuat saya semakin dekat dengan masyarakat dan sejarahnya, ” ungkap Sayyida.

Kini, dedikasinya berlanjut sebagai tutor bahasa Indonesia di Neutron Yogyakarta cabang Semarang. Ia melihat profesi mengajar bukan sekadar transfer ilmu, melainkan sebuah upaya menumbuhkan percikan semangat dan kecintaan mendalam terhadap bahasa ibu.

Perjalanan Sayyida di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kempo UNDIP terukir penuh warna. Ia tak hanya aktif sebagai Bendahara Umum sekaligus Koordinator Ekonomis Bisnis, namun juga merangkap sebagai pengurus di Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia. Ketangguhannya tak hanya teruji di ranah manajerial, tetapi juga di arena kompetisi. Di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) Kalimantan Selatan 2023, ia berhasil mempersembahkan satu medali emas dan satu medali perak untuk kontingen Jawa Tengah.

“Saya berusaha menutup masa studi dengan prestasi terbaik. Latihan pagi, sore, malam saya jalani dengan niat memberi hasil manis untuk UNDIP, ” kenangnya dengan penuh semangat.

Keberhasilan terbarunya di ajang Shorinji Kempo UNJ Open 2024 kembali mengukuhkan nama UNDIP di kancah nasional, menjadi bukti nyata semangat UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat yang membentang luas, tak terbatas di ruang-ruang kuliah.

Sayyida berpesan bahwa prestasi tidak melulu diukur dari pencapaian akademis semata. “Mahasiswa UNDIP bisa berprestasi lewat olahraga, seni, atau teknologi. Kuncinya, jadikan hobi sebagai kontribusi untuk UNDIP, ” tuturnya.

Di balik setiap capaian gemilang, Sayyida tak pernah melupakan keluarga sebagai sumber kekuatan utamanya. Bahkan, ia pernah mengambil keputusan berani untuk mengambil cuti satu semester demi fokus pada latihan Kempo di Yogyakarta. Sebuah keputusan yang ia akui sebagai ujian keyakinan terbesar dalam hidupnya.

Sebagai alumni, Sayyida bertekad untuk terus membawa nama baik almamaternya, baik sebagai seorang pendidik, atlet, maupun sebagai insan yang senantiasa memberikan manfaat bagi masyarakat luas. “Setiap kesempatan adalah rezeki. Belajar, berorganisasi, bertanding, semuanya adalah cara untuk bersyukur, ” tutupnya dengan senyum.

Kisah Sayyida Nafisa menjadi potret aktual mahasiswa UNDIP yang tidak hanya berkarakter kuat, namun juga berprestasi dan memiliki daya saing global, sejalan dengan komitmen universitas sebagai kampus Bermartabat, Bermanfaat, serta mendukung program Diktisaintek Berdampak. (PERS)

Read Entire Article
Penelitian | | | |