ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Liga Champions menjadi fokus utama dan satu-satunya target yang dikejar untuk dimenangi Arsenal. The Gunners tertinggal agregat gol 0-1 jelang leg dua semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG) di Parc des Princes, Kamis (08/05) pukul 02.00 dini hari WIB.
Agregat gol tersebut masih membuka kans Arsenal lolos kendati PSG punya keuntungan plus bermain di kandang, terlebih mereka juga salah satu favorit juara selain Barcelona karena permainan yang lebih kolektif tanpa Kylian Mbappe di bawah arahan Luis Enrique.
Baca Juga:
Liga Champions: Arsene Wenger Prediksi Keunggulan Mental Arsenal atas PSG
Gagal Juara, Arsenal Kini Terancam Tergusur dari Peringkat 2 dan Kehilangan Jatah ke Liga Champions
Kekalahan Lawan Bournemouth Jadi Pelecut Semangat Arsenal Menghadapi PSG
Arsenal bahkan menelan dua kekalahan pada dua kunjungan terakhir ke Prancis kontra Stade Rennes (2019) dan Lens (2023). Kendati demikian, Mikel Arteta optimis Arsenal dapat membalikkan agregat gol karena termotivasi untuk mencapai final.
Tampil Segenap Kemampuan
Menghadapi PSG di kandang mereka tidak akan mudah terlebih mereka juga memiliki ambisi juara. Arsenal harus mengerahkan segenap kemampuan dengan motivasi untuk mencapai final terakhir sejak 2006 di bawah arahan Arsene Wenger.
Itulah mengapa Mikel Arteta antusias menghadapi laga kontra PSG di Parc des Princes, juga menuturkan alasan mengapa Arsenal harus bermain bak mempertaruhkan nyawa.
Mikel Arteta (arsenal.com)
"Kegembiraan, merinding, ingin hari itu segera tiba (final Liga Champions), (perasaan) sangat siap, sangat yakin dan tahu bahwa kesempatannya adalah bermain di final (Liga) Champions," ucap Arteta kepada ESPN.
"Dan ketika Anda sampai pada titik itu, Anda harus mengorbankan hidup Anda untuk itu."
Arteta juga ditanya soal rasa frustrasinya karena memiliki beberapa pemain yang absen karena cedera, tetapi mereka masih tetap dapat tampil kompetitif melawan PSG.
"Lihat, ketika saya melewati lorong, saya melihat (Takehiro) Tomiyasu keluar, (Riccardo) Calafiori keluar, Gabriel Magalhaes keluar, Kai Havertz keluar, Gabriel Jesus keluar, Thomas Partey keluar, Jorginho keluar. Starter!" imbuh Arteta.
"Dan saya melihat tim bersaing dan saya merinding. Karena kami memiliki banyak kelebihan dan pertandingan itu hanya dengan selisih yang sangat, sangat, sangat kecil yang tidak menguntungkan kami hari itu. Itulah mengapa saya sangat optimis," urainya.